My Homecoming Story

Gambar terkait

Hallo, ada kisah yang ingin saya tuturkan hari ini. Ini tentang kegiatan Homecoming Week di sekolah saya, Richardton Taylor High School.

Banyak yang bertanya, apa itu Homecoming? Ada teman saya yang mengira Homecoming itu berarti teman-teman saya datang ke rumah saya. Jadi pertama-tama akan saya jelaskan apa itu kegiatan Homecoming.

Homecoming adalah tradisi di Amerika Serikat dalam menyambut kembali para siswa ataupun member dari sebuah organisasi. Karena ini adalah Homecoming di sekolah, jadi tentu tujuannya adalah untuk menyambut kembali para siswa-siswi, dan sekaligus untuk memupuk semangat mereka dalam melewati tahun ajaran yang baru. Sounds cool right? Trust me, it’s not just sounds cool, IT’S REALLY COOL!

Homecoming berlangsung selama seminggu (just like the name, Homecoming week). Tapi sebelum Homecoming dimulai, kami para siswa harus menghias hall way kami (Lah hall way ini apa lagi? Hall way itu lorong masuk, tempat loker-loker kami berada). Sore itu, setelah saya melakukan volunteering activity saya, sekitar jam 05:30 PM, saya pergi ke sekolah untuk membantu menghias hall way. Saya menghiasnya bersama teman-teman Juniors saya (Yaps! Di sini saya masuk dalam kelas Junior, atau kelas 11). Tema hall way untuk bagian Junior adalah Hollywood. Dalam beberapa jam, hall way kami telah penuh dengan tempelan kertas warna-warni, bintang-bintang di depan setiap loker, balon-balon, dan sebuah banner bertuliskan “JUNIORS, STARS OF THE SCHOOL”.

Tak hanya hall way bagian Junior saja yang ramai. Hallway untuk Sophomores (atau kelas 10) juga telah penuh dengan balon dan hiasan, tema mereka adalah Sweet Sophomore. Lalu ada Freshmans (siswa kelas 9) dengan tema Disney Story. 8th dan 7th graders dengan tema Under The Sea. Yang paling menarik perhatian saya adalah bagian untuk para Seniors (siswa kelas 12). Saya tidak yakin apa tema mereka, tapi sepertinya tema mereka adalah Hell and Heaven. Loker mereka penuh dengan kertas yang digunting hingga membentuk api, lalu di tembok dipajang foto para seniors dan ditambahkan tanduk khas iblis pada setiap foto. Yang membuat saya merasa lucu adalah dua ruang kelas di bagian Seniors, saya lupa apa yang para Seniors tulis di depan pintu ruang kelas English Literature, tapi saya ingat mereka menulis “STAY AWAY! DEVIL INSIDE!” (Menjauh! Setan di dalam)  di depan pintu kelas History.

Senin, 18 September 2017, Homecoming week kami resmi di mulai. Ada beberapa tradisi selama homecoming, salah satunya adalah dress code. Seperti yang kalian tahu sekolah di Amerika tidak menggunakan seragam (kalo tidak tahu, maka sudah saya beri tahu 😀 Atau mau tempe? Sayang saya tidak punya tempe di sini).

Dan selama seminggu ini kami memiliki dress code khusus untuk setiap harinya. Hari senin adalah Career Day, kami menggunakan pakaian bertemakan pekerjaan-pekerjaan yang kami pilih. Saya memilih untuk berdandan sebagai seorang pekerja kantoran, lebih tepatya seorang diplomat.

wp-image--1978449704Saya memakai selempang adat Rote sebagai scarf, dan menyematkan sebuah pin merah putih. Dan dengan kenekatan ekstra, saya memberanikan diri memakai high heels (biar keliatan lebih profesional dan formal, HAHAHA!). Hostmom saya meminjamkan sebuah blazer hitam untuk saya pakai.

Teman-teman saya pun berdandan dengan meriah. Ada yang menggunakan seragam polisi, lengkap dengan kumis palsu. Annika berdandan sebagai gembala domba, lengkap dengan tongkat dan sebuah boneka domba (yang terus saya peluk selama pelajaran History hahaha). Beberapa teman saya berdandan sebagai dokter dan suster, seperti Hannah, Maylyn, dan Bailey. Lalu ada Moriah yang berdandan sebagai seorang ilmuan, Connor sebagai seorang musisi, Shawn sebagai seorang pengacara, bahkan Jodi yang berdandan sebagai seorang biarawati Katolik.

Hari selasa adalah America Day, kami berdandan dengan warna biru, merah, dan putih. Saya tidak memiliki atribut apapun, jadi saya hanya mengenakan baju berwarna biru dengan tulisan “God bless America”. Untungnya teman saya, Alyssa meminjaman sebuah jepitan dengan pita besar bewarna biru, merah dan putih. Teman-teman yang lainnya berdandan dengan meriah pula. Hari itu RTHS (Richardton Taylor High School) penuh dengan warna khas Amerika.

wp-image--1114026132
Ini Alyssa dengan dandanannya yang meriah 😀
wp-image-234320069
Hannah sedang melukis warnah merah, putih, dan biru di wajah Jerika (sebenarnya menurut saya, ini bendera Belanda :D)

Hari rabu adalah Sports Day, sekaligus Picture Day (kami menggambil foto untuk buku tahunan dan ID), saya memilih untuk tidak berdandan, saya menggunakan batik untuk picture day, sebuah kebahagian tersendiri bisa memakai batik ke sekolah, apalagi beberapa teman memuji batik tersebut (mungkin harusnya saya bawa lebih banyak supaya bisa di jual 😀 ). Tapi teman-teman yang lain berdandan, kebanyakn menggunakan celana training, tapi ada satu orang yang membuat saya terkagum dengan dandannya, dia adalah Josie, seorang senior yang berdandan sebagai scuba diver. Josie bahkan memakai sepatu khusus penyelam dan membungkus satu gulungan paper towel dengan aluminium foil sebagai tangki oksigen dan memasang sebuah selang.

wp-image-731244717

Hari kamis adalah Celebrity Day. Seperti namanya, kami (lebih tepatnya mereka, karena saya tidak berdandan untuk hari kamis) berdandan sebagai artis, baik artis Hollywood ataupun tokoh dari film. Beberapa teman saya seperti Brandon, Lexi, dan Jerika menggunakan kostum binatang dari film-film terkenal, seperti Kungfu Panda dan Madagascar. Kali ini Josie berdandan sebagai Willy Wonka dari film Willy Wonka and The Chocolate Factory. Josie bahkan membawa sekantong coklat dan membagikannya pada setiap siswa dan guru yang dia temui.

wp-image--2022230002

Dan jumat, hari terakhir dari rangkaian kegiatan Homecoming, tema hari jumat adalah Raiders Day (Raiders adalah sebutan bagi sekolah kami, karena maskot sekolah adalah seorang penunggang kuda atau raider). Kami berdandan dengan berbagai atribut sekolah, mulai dari jacket hingga topi dan warna khas sekolah kami, biru dan abu-abu. Saya tidak memiliki atribut raiders, kecuali sebuah topi raiders yang saya temukan di dalam lemari. Akhirnya saya memakai kaos YES (program pertukaran pelajar saya) berwarna biru dan topi raiders. Begitu tiba di sekolah, Moriah menggambar beberapa dots berwarna biru dan putih di wajah saya.

wp-image-720593560Satu hal yang membuat saya kagum, teman-teman saya benar-benar total dalam berdandan. Bahkan teman-teman laki-laki tidak malu menggunakan rok tutu berwarna biru dan abu-abu, sesuatu yang saya rasa tidak akan saya lihat di sekolah saya di Indonesia.

wp-image--1422394065
Moriah and her tutu skirt and raiders jacket

Hari itu pelajaran lebih singkat karena kami memiliki Homecoming games. 7th, 8th, 9th, 10th, 11th and 12th graders bersaing dalam games, tapi hari itu gym benar-benar penuh dengan sorak sorai semangat dan tawa bahagia. Saya ikut berpartisipasi dalam game puzzle run, dan seluruh kelas berpatisipasi dalam game hula hoop, ada banyak games lainnya. Ini bukan pertama kalinya saya mengikuti games di sekolah, tapi ini pertama kalinya saya benar-benar melihat semangat di wajah setiap siswa dan guru.

Pada malam harinya ada American football game, sayangnya saya tidak ikut menontonnya. Tapi Alyssa dan Moriah menjemput saya untuk ikut ke Homecoming dance. Alyssa bahkan meminjamkan sebuah dress untuk saya karena saya tidak tahu apa yang harus saya kenakan.

wp-image-53080834.
Di sebelah kiri saya ada Moriah, lalu Ben. Di sebelah kanan ada Annika, lalu Eden. Dan di belakang ada Sebastian, Sky, dan Jeremiah.

Saya sebenarnya tidak bisa menari (benar-benar tidak bisa!), tapi memang anak-anak ini tidak mau menerima alasan saya. Annika mencoba meyakinkan saya untuk ikut turun ke lantai dansa, dan yah akhirnya dengan terpaksa saya ikut 😀 Annika mengajak saya berdansa dan mencoba mengajarkan cara berdansa yang sederhana.

“You do it pretty good Elsa”, itu yang dia katakan walaupun sebenarnya saya yakin saya melakukan banyak gerakan yang salah, hahaha. (Jangan heran, di sini saya dipanggil sebagai Elsa, karena Erzsa terlalu sulit untuk mereka ucapkan. Menurut mereka, nama saya itu tongue twister).

Pukul 10:30 PM, Alyssa mengantar saya pulang. Dan Homecoming week pun resmi berakhir. Namun kisahnya tidak berakhir bagi saya. Kisah Homecoming ini akan terus saya ingat, kalaupun saya lupa setidaknya sudah saya abadikan dalam foto, jurnal pribadi, dan tulisan di blog ini.

 

As truth be told, homecoming never gets old.

– Hlovate


Posted

in

by

Tags:

Comments

2 tanggapan untuk “My Homecoming Story”

  1. laraswahyu Avatar

    Seneng banget akhirnya Firstly punya blog. Jadi bisa ikut ngerasain serunya, senengnya, deg-degannya, dan semua kisahnya disana. Ditunggu terus cerita-cerita selanjutnya.

    Ps. Sebenernya kakak penasaran loh sama hasil dekor hallway-nya 😆

    Suka

    1. Firstly Erzsa Maharanny Sula Avatar

      hehe, sayangnya nggk sempat aku foto ka

      Suka

Tinggalkan komentar